Air Terjun Silima – Lima “Harta karun” tersembunyi Tapanuli Selatan
Bukan bermaksud melebih – lebihkan saya membuat judul tulisan ini “Air Terjun Silima – Lima, Harta karun tersembunyi Tapanuli Selatan”. Itu adalah kenyataan yang ada. Kenyataan bahwa tidak banyak orang yang tau keberadaan air terjun ini. Dan ini adalah “harta karun” bagi pariwisata Tapanuli Selatan. Bagi saya pribadi, ketika mendengar tentang air terjun Silima – Lima dari teman saya, saya langsung tertarik dan ingin mencaritahu keberadaan dan kebenaran air terjun ini.Air terjun Silima – Lima terletak di Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan. Membutuhkan 1 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor dari Kota Padangsidimpuan untuk mencapai desa ini. Kecamatan Marancar secara geografis berada di lembah sempit yang diapit oleh dua buah gunung, yakni Gunung Sibuali-buali dan Gunung Lubuk Raya. Berada di atas ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut. Pagi hari 26 Februari pukul 09.00 WIB saya dan teman – teman SMA mencoba menuju lokasi ini. Dengan menggunakan sepeda motor kami menuju Marancar. Dan tibalah disana sekitar pukul 10.30 pagi, agak telat karena beberapa kali harus berhenti di rumah kawan yang mau ikut kegiatan ini. sesampainya disana, sepeda motor kami titipkan di rumah warga sekitar. Kemudian perjalanan dilakukan menuju Air terjun Silima – lima. Diawali dengan berjalan memasuki daerah persawahan kemudian kebun salak disusul kemudian dengan perkebunan karet milik warga. Track disini masih datar sehingga tidak begitu menguras tenaga. Sekitar 30 menit kami berjalan sampai di ujung perkebunan karet tersebut. Kami putuskan untuk beristirahat. Dari sini kilauan air terjun sudah terlihat disertai suara deru air terjun.
(Gambar Air terjun Silima – Lima tampak dari kejauhan)
Setelah melewati perkebunan karet track mulai menurun. Ditapaki
dengan perlahan berpegangan pada batang pohon untuk menjalani turunan
licin ini. Harus berhati – hati berjalan disini, karena di sisi kanan
jalan setapak dalah bibir jurang berkedalaman puluhan meter siap
memangsa setiap orang yang ceroboh. Menapaki jalan tutunan hingga sampailah di dataran yang ujungnya
adalah jurang. Disini jalan setapak habis, jalan satu – satunya adalah
menuruni jurang tersebut menuju aliran sungai. Dicarilah jurang yang
memiliki medan landai agar bisa di lewati. Tentu saja jalan tidak ada
disini, sehingga harus membuka jalan dengan menebas pepohonan kecil
menggunakan parang. Begitulah seterusnya hingga sampailah saya di tepian
sungai yang membuat saya terkejut karena seekor ular entah jenis apa
sedang berjemur dibatuan tepi sungai. Saya menunggu teman – teman lain yang sedang berusaha membebaskan diri
dari semaknya dan licinnya jalan di atas sebuah batu. Sembari menunggu
saya mengambil kamera dan memotret beberapa objek yang saya anggap
menarik. Berikut adalah salah satu di antara objek yang saya abadikan
berupa aliran sungai berbatu yang di tutupi pepohonan.Aliran sungai berbatu yang di tutupi oleh rimbunnya pepohonan, terkesan damai khas alami alamnya.
Setelah semua teman -teman datang,
beristirahat sejanak kemudian melanjutkan perjalanan. Perjalanan kali
ini adalah berupa menelusuri aliran sungai menuju hulu. Bebatuan licin,
besar dan derasnya air sungai adalah medan perjalanan yang harus kami
tempuh untuk menuju Air terjun.
30 menit berlalu dan sampailah kami di Air
terjun Silima – Lima, perjuangan yang melelahkan terbayar sudah ketika
sampai di depan air terjun ini. Sungguh pemandangan alam yang begitu
eksotis yang jarang di temui. Dengan ketinggian kurang lebih 80 Meter,
air terjun bebas dengan riak putih karena menghantam dinding tebing batu
dalam jatuhannya ke dasar. Seumur hidup saya, baru kali ini saya
melihat air terjun yang sangat tinggi di Wilayah Tapanuli Selatan.
Cantik dan indahnya air terjun Silima – lima ini. Seandainya pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sadar akan kekayaan alam ini, tentunya dapat di kembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Wisata adventure untuk objek ini. Tentunya akan menambah pemasukan daerah yang menguntungkan. Memang di butuhkan dana yang tidak sedikit untuk membuka akses jalan menuju objek ini. Tapi tentu saja modal awal yang di tanamkan akan terganti perlahan dengan pemasukan yang di dapat melalui retribusi pengunjung. Saya pribadi sangat mendukung dan siap memberikan informasi yang saya tahu. Yah, semoga saja melalui tulisan ini bila ada pejabat setempat yang menyempatkan diri untuk mengunjungi blog sederhana ini dapat tergugah hatinya. Semoga Air terjun Silima-lima ini tetap terjaga kelestariannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar